Actually, i am not a morning person😅. Morning person bukan hanya orang yang selalu terbiasa bangun pagi, tapi juga selalu bersemangat melakukan aktifitas di pagi hari. Dari situs meetdoctor.com yang mengutip buku The Body Clock Guide to Better Health yang pernah saya baca, hanya satu dari 10 orang di dunia ini yang bener-bener morning person, dua orang di dunia yang bener-bener jadi si burung hantu, sisanya pertengahan antara Morning Person dan Si burung hantu😂.
Waktu masih jaman kuliah, saya cenderung punya jadwal tidur yang tidak teratur, suka begadang malah, apalagi kalau udah ngerjain tugas kuliah, bisa sampai jam 4 subuh, biar ga ngantuk sambil minum cappucino hangat. Saat memasuki dunia kerja, juga gak beda jauh, jadwal kerja saya yang notabene sering masuk siang dan pulang selalu malam, dan hanya masuk pagi di hari Jumat, membuat jadwal tidur juga berantakan banget. Kadang habis sholat subuh, saya bobok lagi ( jangan ditiru ya😁) sejam, setelah itu beberes, masak buat bekal makan siang, nyantai sebentar nonton tivi atau baca, lalu siap-siap kerja. Masuk jam 12.00 WIB pun, berangkat 11.30 WIB juga masih nyantai. Kok bisa? Saya memilih kost di dekat kantor supaya lebih hemat waktu dan tenaga jadi pulang dan pergi jalan kaki. Sesimpel itu.
Kebiasaan bangun telat berubah total saat saya sudah menikah dan punya anak. Sedikit shock pada awalnya. Walaupun biasa begadang, rasanya beda dong ya begadang nonton drakor dengan begadang jagain bayi😂. Apalagi Shadiq yang masih newborn menangis minta nyusu per 2-3 jam sekali. Setelah begadang semalaman, besok paginya harus bangun cepat, selagi si bayi masih bobo, sebisa mungkin saya melakukan hal-hal yang berguna. Pukul 06.00 pumping sebentar, sementara suami saya yoga. Lalu bikin sarapan, buat teh untuk suami, nyiapin mandi buat Shadiq, masak nasi, ngumpulin piring-piring kotor buat dicuci dll. Sementara itu suami turut membantu mencuci piring dan memasak air untuk mandi Shadiq. Kalau memungkinkan, saya biasanya langsung lanjut masak makan siang, masak kilat super cepat aja sekarang, gak bisa rempong-rempong, tumis-tumis dan nyambel aja. Kalau mau rempong, masaknya ntar malam aja saat suami udah pulang kerja, atau saat weekend, saat suami ada , gantian jaga Shadiq selama saya masak.
Menjadi ibu yang morning person adalah peer buat saya. Bukan hal yang mudah, karena di hari minggu atau libur kadang suka kebablasan juga, bangun telat karena ada suami, si partner terbaik haha, bakal nemenin saya di rumah, so saya jadi mengizinkan diri buat bermalesan-malesan, harusnya kan g boleh😅. Konsisten adalah kuncinya. Ternyata salah satu yang menentukan untuk menjadi seorang morning person adalah waktu tidur yang yang cukup dan berkualitas, seperti yang diungkapkan Dr. Nathaniel Watson, President American Academy of Sleep Medicine. Ini adalah tips agar kita menjadi si morning person :
1. Konsisten dengan jadwal tidur adalah cara terbaik untuk mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas, kata Watson. Jika Anda perlu mengubah jadwal, majukan jadwal tidur 15 menit lebih awal tiap satu hari. Perubahan jadwal yang terlalu drastis biasanya sulit dilakukan dan dipertahankan.
2. Seimbangkan kebutuhan pribadi, keluarga dan kerja. Berani katakan tidak untuk ajakan berkegiatan satu jam sebelum waktu tidur. Ini agar Anda punya cukup waktu untuk cooling down sebelum mata terpejam. Berangkat tidur dengan pikiran yang masih rusuh akan mengganggu kenyenyakan tidur.
3. Praktikkan rutinitas sebelum tidur misalnya minum teh herbal atau membaca buku 20 menit sebelum masuk kamar. Rutinitas akan membantu otak untuk tahu bahwa ketika satu kegiatan dilakukan artinya waktu tidur sudah dekat.
4. Jika Anda punya utang tidur yang harus dibayar, cicillah dengan tidur siang ketimbang harus merusak jadwal tidur malam. Namun jangan sampai tidur siang berlebihan agar tidak sulit tidur ketika malam.
5. Makan dan minum dengan cerdas. Para ahli percaya bahwa tidur dalam kondisi lapar atau terlalu kenyang dapat mengganggu tidur. Begitupun dengan minum. Terlalu banyak minum dapat membuat Anda harus terjaga tengah malam karena harus berkemih. Hindari alkohol karena membuat kepala pening dan kopi karena kafeinnya mampu membuat Anda terjaga lebih lama.
6. Matikan sumber cahaya karena cahaya yang masuk ke mata dapat menghambat produksi hormon melatonin yang dibutuhkan untuk menimbulkan rasa kantuk. “Cahaya biru (blue light) yang dipancarkan alat elektronik seperti laptop dan TV mampu mencegah kelenjar pineal memroduksi hormon melatonin. Itu sebabnya kita dianjurkan untuk mematikan lampu, TV, komputer dan berhenti bermain ponsel sebelum tidur,” kata Steven Lockley, peneliti dari Harvard Medical School.
7. Bingung harus melakukan apa sebelum tidur karena tidak boleh menonton TV dan memainkan ponsel? Lakukan kegiatan ringan seperti menyiapkan sarapan untuk besok atau baca buku bertema ringan.
8. Nyamankan ruang tidur Anda. Jaga tetap rapi dan bersih, atur suhu kamar senyaman mungkin, pasang aromaterapi atau musik lembut, matikan lampu besar ganti dengan lampu kecil jika Anda masih perlu berkegiatan santai sebelum benar-benar terpejam.
Semoga ini juga bisa menjadi self reminder buat saya ya supaya bisa jadi morning person, meskipun waktu tidur tidak sempurna karena jadwal tidur ngikutin kemauan bayi😂. Kalo kamu gimana, punya tips supaya jadi morning person? Yuk, sharing disini.
Referensi:
https://www.google.co.id/amp/s/meetdoctor.com/mobile/article/jadilah-si-morning-person