Pengalaman Pertama : Periksa Mata di BPJS Kesehatan

Loading

Pernah periksa mata dengan menggunakan layanan BPJS? Saya belum dan hari ini untuk pertamakalinya saya menggunakan layanan BPJS untuk memeriksakan mata saya yang mengalami iritasi. Dulu sekali pernah mencoba menggunakan layanan BPJS untuk ganti kacamata gratis dengan syarat dan ketentuan berlaku yaitu harga kacamata harus maksimal Rp. 200.000. Karena gak kuat antri di salah satu layanan rumah sakit mata di Medan yang antriannya membludak setiap hari, saya memutuskan pulang waktu itu dan gak jadi ambil kacamata gratis dan memilih beli kacamata pake uang pribadi ke optik langganan saya. Sejak itu saya tidak pernah menggunakan BPJS untuk periksa mata dan semacamnya.

Nah, kali ini saya mau berbagi pengalaman aja sih bagaimana prosedur periksa mata dengan layanan BPJS Kesehatan yang saya dapat dari fasilitas kantor saya. Ceritanya awalnya, mata saya sudah mulai terasa sakit di hari Sabtu, tanggal 21 Januari kemarin, sepulang jalan-jalan ke rumah kenalan untuk keperluan tertentu, saya dan suami menempuh perjalanan lumayan jauh dengan sepeda motor. Jalanan kota Medan lumayan penuh asap dan debu, apalagi Malam Minggu. Semua kendaraan padat merayap. Rutenya lumayan muter-muter dan pulangnya saya kecapekan dan teridur pulas setelah sholat Isya. Subuhnya mata saya kok rasanya aneh banget, berat dan gak bisa dibuka. Aihhh, setelah saya lihat di cermin, banyak sekali kotoran di mata saya dan mata saya merah sekali. Hikz.. saya jadi panik karena udah lama gak sakit mata. Mungkin setahun lebih saya gak ke dokter mata. Saya hanya lap pake handuk air hangat, lalu saya tetesin sterill eye drops yang biasa saya pake kalau kelelahan pake lensa kontak atau kacamata.

Lalu, hari Minggu sore saya ada kopi darat dengan komunitas pencinta buku di sebuah kafe bersama suami saya. Disitu mata saya masih merah. Setelah pertemuan itu, saya cepat tidur karena lelah dan tenggorokan saya belum pulih benar. Saya tidur pulas setelah minum air hangat campur lemon, cuci muka dan sholat. Senin paginya, mata saya mengeluarkan kotoran lagi dan memerah. Suami saya kaget lihat mata saya kok belum sembuh. Akhirnya saya inisiatif untuk memeriksakan mata saya ke rumah sakit. Biasanya saya periksa mata di dokter spesialis mata langganan saya di Binjai. Tapi jadwal prakteknya sore hari sekitar pukul 17.00 Wib. Saya gak bisa nunggu lama karena harus kerja, akhirnya saya putuskan menggunakan bpjs saja ke rs. mata di Medan. Makanya saya sengaja berangkat pagi-pagi sekali dari rumah, supaya gak lama-lama antri. Prosedurnya kan sebelum ke rumah sakit khusus mata, kita harus mendapat surat rujukan dari puskesmas/klinik/dokter keluarga , maka saya pergi ke klinik MMC (Medan Medical Centre) yang merupakan klinik yang saya pilih saat mendapat fasilitas BPJS dari kantor.  Antriannya….wow amazing deh… dan ternyata dokter umumnya belum datang. Sekitar satu jam lebih menunggu, saya akhirnya dapat giliran untuk mendapat surat rujukan ke rumah sakit khusus mata. Dokter umum merujuk ke rumah sakit mata di Jalan Abdullah Lubis karena SMEC cabang Medan antriannya panjang sekali, bisa-bisa sore hari baru mendapat giliran.

Sesampai di sana, saya terkejut, antriannya ternyata gak jauh beda dengan SMEC . Penuh sesak dengan orang-orang yang memakai BPJS seperti saya. Saya pun segera mendaftar di bagian BPJS Centre untuk menyerahkan surat rujukan asli dari dokter umum, fotokopi KTP. fotokopi Kartu BPJS,  juga menunjukkan Kartu BPJS asli ke bagian staf adminnya. Saya mendapat antrian 57. Lelahhh sekali  menunggu antrian dan belum sempat sarapan. Saya masih berharap bisa masuk kerja hari itu karena masuk siang jam 12.00 WIB. Ternyata, untuk mengantri saja butuh waktu berjam-jam hingga pukul 12.30 WIB. Dan ternyata apa yang terjadi? Setelah antri berjam-jam, saya hanya diperiksa sekitar lima menit saja. Saya ceritakan keluhan saya dan dokter memeriksa mata saya dengan alat lalu buat resep untuk saya. Dokter cuma bilang “Gakpapa mata kamu.” Udah gitu aja, lalu saya disuruh ambil obat di apotik di rumah sakit itu juga. Saya mendapat obat tetes merk Floxa yang ditetes 6x setiap 2 jam sekali dan sterill eye drops dipakai 4x sehari, dengan jarak pemakaian obat 4 menit untuk obat yang berbeda.

Begitulah pengalaman pertama menggunakan BPJS untuk periksa mata. Rasanya bagaimana? Lelah banget. Dan sedkit kecewa karena dokternya kurang komunikatif. Tadinya saya berharap saya mendapat penjelasan lebih komplit dan saran-saran tentang mata yang biasa saya dapatkan dari dokter langganan saya di Binjai. Bukannya membanding-bandingkan, saya merasa periksa mata tanpa BPJS kok lebih menyenangkan ya. Tidak antri lama, tidak ada proses yang panjang, dan diperiksanya penuh hati-hati, dan obatnya lebih komplit ya. Biasanya saya mendapat vitamin mata, selain obat tetes sedangkan di dokter BPJS tidak. Harga periksa dokter dan resep obat nya memang lumayan mahal untuk dokter spesialis mata tanpa BPJS tapi kalau hasilnya sebanding buat saya tidak apa-apa. Jadi, hikmah yang didapat hari ini adalah sabar mengantri, sabar menerima sakit dan bersabar menjalani proses penyembuhan, dan semakin semangat menabung untuk budget dana kesehatan darurat, hehehe… Saya juga jadi semakin bersyukur punya suami yang baik dan sangat sabarmenemani proses dari awal sampai selesai periksa mata. I love you suamiku…

Semoga mata saya segera sembuh ya agar bisa bekerja dan beraktivitas di kantor kembali. Siap-siap dengar omelan hrd juga besok karena udah 3x ngasih surat izin sakit bulan ini, hehehe… cobaan sakit datang bertubi-tubi dan saya yakin hanya Allah sebaik-baik Penolong. Tidak perlu berkeluh kesah pada manusia karena bergantung selain pada Allah, hanya akan kecewa saja, saya percaya itu. Tak semua orang memiliki empati dan Allah-lah  sebaik-baik penyembuh.

Baiklah, sekian dulu deh cerita blog hari ini. Gak boleh lama-lama natap layar laptop nih karena matanya harus istrahat. Kalau punya pengalaman seperti saya atau punya dokter mata langganan yang bagus di Medan, bisa coment di bawah ini ya… See you for the next story!

 

 

 

 

11 Comments

  1. Dulu juga pernah cabut gigi pakai bpjs, karna memang ada bpjs tapi gak pernah sama sekali di pakek, jd sayang. Di tempat emang gak antri sama sekali, tapi nunggu dokternya hampir 4 jam.an, Gak masalah sih karna dokter punya urusan lain juga. Yg bikin kecewa dokternya gak ramah, bius seperti ala kadarnya jd kerasa sakit pas di cabut, gak dikasih obat juga. Dr situ belum pernah pakek bpjs lagi sampek skrg

      1. Mata saya sudah 3 hari memburam setelah terkena serangga , sudah saya kasih obat tetes tapi malah makin parah, tolong di blas segera ya kak

    1. Kalo di bpjs, gratis mas. Kalo k klinik dokter biasa, tergantung klinik nya, kn byar honor dokterny plus obat2 nya beda2. Kalo kcmata, smkin tnggi minus, mkin mhl hrga kcmata, juga lihat frame jga.

    1. kalo periksa mata tanpa bpjs, saya ada dokter langganan di bnjai. udah lama juga gk periksa lagi. Sekitar 100rbuan biaya konsul, blm termasuk obat2an dan vitamninnya.

Comments are closed.