Baru-baru ini saya mendapat kabar mengejutkan bahwa satu orang kerabat saya menderita penyakit ginjal dan adik sahabat saya meninggal karena penyakit ginjal. Dua-duanya masih berusia muda sekitar 26 tahun dengan indikasi yang sama : kurang minum air putih sementara aktifitas segudang. Saat ini kerabat saya masih berjuang melawan penyakit ginjalnya yang sudah stadium lanjut dengan melakukan cuci darah. Kenyataan menyedihkan ini menohok batin saya, cukup membuat saya kembali berfikir betapa pentingnya minum air putih yang (sering) saya abaikan. Cukup minum air putih yang biasanya menjadi resolusi kesehatan saya di tiap awal tahun harusnya dijalankan secara konsisten, bukan cuma tulisan di atas kertas.
Minum air putih kedengarannya sepele sekali namun berdampak sangat besar bagi tubuh.
Saya tak ingin menulis manfaat minum air putih, karena tentu sudah banyak yang membahasnya, namun saya akan mengilustrasikannya seperti gambar di bawah ini :
Beberapa fakta mengenai minum air putih juga akan menjadi self reminder bagi saya bahwa kecukupan minum air putih bukan berpatokan pada minimal 8 gelas per hari yang biasa kita dengar. Ukuran 8 gelas per hari kurang tepat diterapkan bagi semua orang karena memang kebutuhan air setiap orang berbeda pula, tergantung usia, cuaca, diet, aktifitas fisik, jenis kelamin, berat badan, kondisi tubuh, dll. Contohnya kebutuhan air minum bagi orang yang sedang sakit dan yang tidak tentu berbeda, juga bagi ibu hamil dan menyusui, tentu membutuhkan lebih banyak air daripada yang tidak sedang hamil dan menyusui. Pun sebaiknya minum air putih tidak dilakukan sekaligus dalam jumlah banyak, namun ada tahapannya. Minum berlebihan malah berdampak buruk bagi kesehatan seperti memperberat kerja ginjal.
Berikut dari situs www.1Healthy.id waktu terbaik minum air putih, anjuran jumlah dan manfaatnya :
Selain itu kecukupan air bagi tubuh sebenarnya tidak hanya dipenuhi dari air putih namun bisa dari jus, susu, sup, buah, dan sayuran yang banyak mengandung air.
Sebaiknya hindari minuman berkafein dan bersoda berlebihan karena mengandung pemanis buatan.
Lalu darimana kita mengetahui angka kecukupan air minum yang kita konsumsi? Kita dapat melihat dari warna urine, jika urine berwarna cerah dan bening, maka kebutuhan air sudah cukup baik, sedangkan bila berwarna keruh dan gelap maka kebutuhan air masih sangat kurang.
Beberapa tips saya agar selalu menjaga asupan cairan tubuh :
- Selalu membawa botol air minum saat bepergian minimal 1liter, jadi jika haus dalam perjalanan dan tidak ada tempat menjual minuman, kita bisa langsung minum. Jangan menunda-nunda minum saat haus karena haus adalah indikator bahwa tubuh butuh cairan.
- Konsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak air seperti jeruk, melon kuning, belimbing,semangka, tomat, brokoli, nanas, timun, pepaya dan pir.
- Minum susu 2 gelas sehari membantu mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan kalsium.
- Membuat infused water, tinggal tambahkan potongan buah segar jika bosan dengan rasa air putih.
- Meletakkan dispenser dan gelas minum di dalam kamar, sehingga jika haus, bisa langsung meminumnya.
- Bikin alarm minum, manfaatkan hp untuk membuat alarm waktu minum.
- Makan makanan pedas membuat kita lebih banyak minum.
- Olahraga membuat kita lebih banyak minum karena kita cenderung haus sehabis olahraga.
Keep healthy ya! Mencegah lebih baik daripada mengobati.