Persiapan Mental Pasca Operasi Caesar. Perlukah?

Loading

Adakah yang saat musim pandemi saat ini sedang hamil atau akan segera melahirkan? Sungguh sebuah tantangan ya hamil dan melahirkan di situasi yang sangat spesial seperti saat ini, mengingat kondisi ibu hamil dan pasca lahiran rentan sekali dengan namanya stres, khawatir, tegang menyambut si bayi, hingga baby blues ditambah dengan kekhawatiran virus covid 19 yang beritanya setiap hari memenuhi timeline media sosial.

Jujur saya salut banget untuk para ibu yang memutuskan untuk hamil dalam keadaan pandemi karena tentu tidaklah semudah di hari-hari normal sebelum adanya virus ini, baik itu konsultasi ke dokter obgyn yang banyak dialihkan melalui online dan rasa was-was setiap keluar rumah, padahal ibu hamil itu butuh banget udara segar dan jalan-jalan keluar untuk merilekskan pikiran, namun dengan demi keamanan dan keselamatan calon ibu dan bayi, maka tetap di rumah adalah yang terbaik.

Saya memang sedang tidak hamil atau menjelang melahirkan saat ini, namun ingin throwback saat persalinan dulu yang akhirnya kami putuskan untuk melakukan persalinan caesar terencana. Jujur saat itu saya lebih mementingkan persiapan fisik dan mental menjelang persalinan, padahal setelah melahirkan baru saya menyadari bahwa persiapan mental setelah melahirkan caesar ternyata juga tidak kalah penting. Saya ingat ketika hamil dulu dan dinyatakan dokter harus dioperasi, saya sibuk mencari informasi mengenai persalinan caesar, apa-apa saja persiapan yang harus dibawa ke rumh sakit, apa-apa saja yang akan saya alami saat operasi , saya banyak beli buku tentang persalinan dan cara merawat bayi, saya juga ikut seminar mengenai kehamilan dan lain-lain, namun saya lupa mencari informasi apa yang harus saya persiapkan setelah melahirkan.

Saya lupa mencari info merawat luka jahitan setelah caesar. Saya lupa mencari info bagaimana mengurangi rasa sakit dan cara agar cepat pulih pasca operasi. Saya juga lupa mempersiapkan diri untuk menghdapi perasaan insecure pasca operasi. Persiapan mental setelah melahirkan seringkali terabaikan oleh calon ibu karena sibuk mempersiapkan perlengkapan si calon bayi apalagi jika itu adalah anak pertama.

Setelah melahirkan banyak perubahan yang terjadi pada tubuh seperti luka jahitan yang masih terasa sakit, hormon masih berantakan, dan mood belum stabil. Kondisi tubuh juga belum pulih namun kita dituntut untuk siap dan siaga merawat bayi newborn yang usianya hitungan hari. Lalu harus bagaimana? Berdamai dengan rasa sakit. Iya, karena sebanyak dan secanggih apapun obat pereda nyeri yang diberikan dokter, akan tetap terasa sakit. Jadi cara yang paling efektif adalah berdamai dengan rasa sakit itu atau dalam istilah psikologi disebut self healing. Menerima dan mengikhlaskan bahwa ini adalah bagian dari sebuah perjalanan menjadi seorang ibu. Menenangkan diri dengan menarik nafas dalam-dalam dan banyak istigfar. Mendengarkan murottal ayat-ayat suci Alquran karena Alquran lah sebaik-baik obat bagi hati yang sedih dan gelisah.

Lalu berdamai dengan dengan diri sendiri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri yang ingin lngsung tampil cantik sempurna setelah melahirkan. Berdamai dengan lipatan lemak di perut, karena jujur memakai korset saat jahitan belumlah kering sangatlah tidak nyaman, saya hanya sanggup di hari-hari awal setelah pulang dari rumah sakit, setelah itu bye bye korset. Mungkin ada juga ibu yang setelah caesar malah nyaman memakai korset, kondisi setiap ibu berbeda, karenanya berhentilah menjudge ibu baru. Berdamai dengan pekerjaan rumah yang terabaikan. Karena setelah caesar, kita harus ekstra hati-hati menjaga luka jahitan agar selalu kering dan bersih, jadi lupakan pekerjaan berat seperti mencuci dan mengangkat barang berat setelah caesar.

Berdamai untuk tidak makan-makanan yang kurang sehat semacam fast food, pedas dan berminyak karena sistem pencernaan sedikit terganggu setelah melahirkan. Yang paling umum dialami ibu setelah caesar adalah sembelit, karena itu menjaga pola makan setelah lahiran adalah hal yang penting. Jangan sampai sembelit melanda disaat jahitan belum kering, Oh Nooo! Sungguh horor sekali saudara-saudara! Jangan lupa untuk minta bantuan orang-orang terdekat terutama suami. Sebelum melahirkan, banyak-banyaklah mengobrol dengan suami karena quality time akan otomatis berkurang sejak hadirnya si bayi. Ceritakan segala isi hati pada suami, segala ketakutan daa kecemasan menjelang lahiran dan katakan kalau kita butuh bantuan saat sudah melahirkan, minta suami membagi tugas menjaga si bayi newborn, seperti membantu mengganti popok di tengah malam dan menemani ibu saat menyusui. Support suami sangatlah penting untuk menjaga kewarasan ibu. Jika ada budget lebih, pekerjakan asisten rumah tangga untuk membantu tugas rumah tangga. Akan lebih baik jika mempersiapkan tabungan jauh-jauh hari untuk biaya ART jika tak ada keluarga dekat yang bisa membantu menjaga ibu selama proses pemulihan.

Berdamai dengan waktu tidur yang berkurang. Setiap 2-3 jam sekali kita akan terbangun ditengah malam untuk menyusui si bayi. Persiapkan mental ibu ya untuk begadang tengah malam. Jika ada persediaan ASIP sungguh sangat membantu karena ibu bisa istirahat sementara ayah memberikan ASIP, meskipun dulu anak saya tidak mau ASIP di botol, hanya beberapa saja, lebih banyak direct breastfeeding dengan saya, namun patut dicoba. Waktu tidur ibu baru sangatlah berharga meski hanya 20 menit! Intinya adalah berdamai dengan rasa sakit dan diri sendiri dengan melakukan self healing. Kalau saja saat itu saya banyak belajar mengenai self healing tentu akan banyak membantu saya menjalani hari-hari pasca lahiran yang sangat menantang. Tak apa, karena ini adalah pembelajaran bagi saya jika kelak Allah memberi amanah bagi saya untuk memiliki anak lagi. Manfaat self healing pasca melahirkan ternyata banyak sekali, salah satunya mempermudah proses menyusui dan memulihkan luka dan trauma pasca persalinan. Belajar self healing adalah catatan penting bagi saya jika akan memiliki anak lagi karena sesungguhnya setiap orang adalah penyembuh bagi dirinya sendiri.

And finally, semoga tulisan ini bermanfaat untuk para ibu yang akan melakukan persalinan caesar atau yangg baru saja melahirkan caesar . Percayalah rasa sakit ini hanya sementara dan akan tergantikan dengan melihat senyum dan tawa si kecil. Yang perlu diingat adalah apapun cara si kecil lahir ke dunia, baik dengan cara normal ataupun operasi caesar tidaklah mengurangi kesempurnaan kita sebagai ibu. (YS)