Review Buku : Real Mom Real Journey

Loading

 

A mother is like a lighthouse. She will show you the way and you can not hide things from her! -Elvina Lim Kusumo, p.161

Quotes diatas adalah kutipan dari buku Real Mom Real Journey and other motherhood stories. Sebenarnya udah lama nyari buku ini tapi gak nemu di toko buku, gak tau mungkin apa karena buku lama ya. Yang jelas pas nemu di Big Bad Wolf Medan kemarin  girang banget, gak nyangka aja bukunya dibandrol dengan harga semurah itu, langsung cuss masukin ke troli. Dan setelah baca isinya beneran gak nyesel buat beli buku ini. Real Mom Real Journey karangan Elvina Lim Kusumo ini menceritakan tentang pengalamannya bersama anaknya C ketika berada di Amerika dan bagaimana ia terinspirasi menerapkan metode Montessori di rumah untuk anaknya. Ia pun menuangkan semua ide-ide dan aktifitas Montessori tersebut di dalam sebuah website bernama www.Indonesiamontessori.com , lalu mendirikan Indonesia Montessori Club, dimana para ibu saling berbagi, berdiskusi, mengedukasi, mensupport mengenai dunia motherhood dan Montessori, apapun latar belakangnya. Selain itu, ada 30 kisah para ibu di IMC, life hack montessori dan  10 ide aktifitas Montessori di runah.

Saya cuma mau bilang, buku Real Mom Real Journey mewakili perasaan saya sebagai seorang ibu! Tulisan-tulisan Mom Vina mengalir dengan lancar dan sederhana tapi “ngena” banget buat saya. Tulisan “Illusion vs Reality”,  “Letting Go Perfection”, “The Beauty of Ordinary Days”  membuat saya tersenyum sendiri membacanya dan ngomong dalam hati ” Duh, benar banget. I feel you, Mom!”

Begitupun kumpulan cerita para ibu yang terangkum disini, membuat saya tidak merasa sendirian, membuat saya merasa lebih kuat dan tangguh, membuat saya merasa bahwa apa yang saya lakukan untuk si kecil belum ada apa-apanya, oleh karena itu saya harus membuka diri dan belajar lagi. Tidak ada ibu yang ideal, kesempurnaan hanyalah ilusi. Yang terpenting adalah memprioritaskan diri pada satu hal, tanpa melupakan untuk mencintai diri sendiri. Satu hal lagi membaca kisah para ibu, membuat saya bersyukur dengan pilihan saya saat ini sebagai stay at home mom. Bukan berarti saya menjudge working mom ya, itu kembali kepada pilihan masing-masing ibu, namun sepertinya keputusan saya untuk resign dan fokus pada si kecil merupakan keputusan terbaik dalam hidup saya. Namun yang saya sesali kenapa baru sekarang saya tahu tentang IMC yang didirikan Mom Vina saat Shadiq sudah 13 bulan? Hikz. Kemana saja saya selama ini? Padahal ada begitu banyak ide kegiatan di rumah yang bisa dicontoh di Indonesia Montessori.com. Gak mesti dengan benda-benda mahal, cukup dengan bahan-bahan yang sederhana dan seadanya di rumh ternyata bisa menciptakan permainan yang seru sekaligus merangsang motorik anak baik motorik kasar ataupun halus.

Saya jadi semangat pengen bikin permainan Montessori di rumah untuk Shadiq. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali ya kan? Sayangnya saat ini si kecil sedang batuk pilek, jadi saya menunggu kondisinya fit dahulu baru mengenalkannya pada permainan Montessori. By the way, saat saya intip ide kegiatan bayi usia 0-12 bulan dan 12-18 bulan di website IMC sebagian besar sudah saya lakukan untuk Shadiq bersama ayahnya, dan tanpa kami sadari ternyata bagian dari Montessori juga. Ahh, jadi sedikit melegakan saya bahwa saya gak terlalu ketinggalan ya mengajarkan Shadiq, hehehe.

Saat saya ceritakan pada ayahnya tentang buku Real Mom Real Journey dan website IMC, dia juga kelihatan tertarik dan setuju jika kami mau mempraktikkannya di rumah. Cuma katanya saya harus sabar jika hasilnya mungkin tidak sesuai ekspektasi, dan jika kotor sehabis bermain, saya harus siap dan sabar pula membersihkannya😂. Untuk itu, saya ingin merancangnya terlebih dahulu dan memilah-milah kira-kira permainan apa yang cocok untuk Shadiq yang masih 1 tahun keatas. Syukurnya saya lihat sekarang Mom Vina membuat permainan Montessori untuk bayi dengan hashtag #IndonesiaMontessoriBaby  di Instagram, wah senangnya. Ternyata banyak juga ya permainan yang bisa dilakukan bersama bayi di rumah, gak sekedar mandi, makan, bobo, menyusui dan membacakan buku cerita saja, namun mengajarkannya tentang life skill, menstimulus perkembangannya agar optimal dengan cara bermain! Ahh, buku ini seolah menjadi angin segar dan inspirasi saya untuk membersamai si kecil dengan cara yang bahagia. So, Moms ,jngan lupa bahagia!

You know you are a mother when your happy hour are my personal space, my own bathing time, and uninterrupted. 

You know you areba mother when your clubbing time is at the book club at the children’s library.

You know you’re a mother when your 5 inches heels turn into sneaker, sandals and flats.  

You know you are a mother when your bag is always super heavy.

You know you are a mother when there are always band-aid,tissue, snack and toys inside your very own bag.

Being a mother is a gift.

Cheers to all mothers!

To our mothers, to our grandmothers and great grandmothers. We are special breed! 

Elvina Lim Kusumo, p. 141.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *