Saturday. Yes, it’s weekend! Happy banget rasanya kalo weekend tiba. Kenapa happy? karena di weekend, ayah bisa gantian menjaga si kecil dan mengajak main, sementara ibu bisa rehat sejenak. Bunda pun bisa punya sedikit waktu untuk menulis blog.Hari ini kita ngobrolin tentang perubahan yuk! Gak semua orang suka dengan perubahan. Bener gak? Yang udah menjadi kebiasaan bertahun-tahun terus tiba-tiba berubah itu rasanya sulitt.. banget, namun kalau habit alias kebiasaan kurang baik terus dipertahankan juga bakal berdampak bagi kehidupan kita dan orang lain. So, kita memang sudah semestinya jadi agen perubahan, mengajak ke arah kebaikan. Anak kita itu peniru yang ulung loh. Mereka lebih pintar menyerap segala-sesuatu melalui contoh tindakan alias teladan dari orangtuanya, daripada sekedar kata-kata dan omelan yang panjang lebar. Kata memang penting namun lebih baik direalisasikan dengan tindakan bukan? Mulailah berubah dari hal-hal kecil dulu aja, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang. Apa aja itu ya? Berikut, hal-hal kecil yang saya lakukan sebagai agen perubahan untuk hidup lebih baik :
1. Buang sampah pada tempatnya
Hare gene masih buang sampah sembarangan? Huft! Ya tetap aj masih ada aja yang buang sampah sembarangan. Kesel banget rasanya apalagi kalo lihat didepan mata ada orang yang dengan santainya buang sampah, padahal tempat sampah ada loh disekitaran situ. Malah pernah ya pas lagi naik motor sama suami, ada mobil tiba-tiba buka kaca terus buang sampah botol aqua di jalan. Duh, pengen aja rasanya getok kepala tu orang. Atau pernah gak waktu naik taksi online, eh di bangku belakang banyak sampah. Jorok ih! Jadi, please mulai sekarang biasain buang sampah pada tempatnya yah. Masa depan bumi ini ditangan kita gengs, karena kita yang akan kena dampaknya dikemudian hari.
2. Bilang Maaf, Tolong dan Terima kasih
Zaman sekarang kayaknya susah banget bilang tiga kata : Maaf, tolong, terima kasih. Meskipun kelihatannya sepele, tapi jika tidak dibiasakan sejak kecil, maka ketika dewasa akan sulit banget untuk mengatakannya. Mengaku salah jika memang salah lalu minta maaf ke orang tersebut. Banyak banget kan, orang dewasa yang berbuat salah tapi gengsi ngakuinnya apalagi kalo salah pada anak-anak. Jika butuh bantuan, maka ucapkanlah tolong, bukan seenaknya main perintah-perintah. Pun berterimakasihlah pada orang yang telah menolong kita, dan jangan sampai jadi orang yang tidak tahu terimakasih, sudah ditolong tapi marah-marah, duh gak banget deh! Dan jangan lupa berterima kasihlah kepada Tuhan yang masih memberikan nafas hingga saat ini. Kepada si kecil saya selalu bilang maaf jika saya merasa telah membuatnya marah, kesal, menangis atau merasa diabaikan. Begitu juga dengan kata tolong dan terimakasih, selalu saya ucapkan setiap dia mau melakukan sesuatu yang saya minta dengan baik. Hargailah setiap usaha yang dilakukan si kecil, meskipun belum sempurna, karena suatu saat ketika dewasa ia belajar menghargai orang lain.
3. Tidak menyerobot Antrean
Budaya serobot sana sini dan menerobos antrean jangan sampai jadi kebiasaan kita ya! Untuk hal kecil saja semisal mengantri makanan di kasir saja kita tidak mau, apalagi untuk hal-hal besar ya. Ini juga bikin kita jadi orang yang gak sabaran dan pengennya instan saja kalau mendapatkan sesuatu. Tidak mau sabar menunggu dan main cepat saja, dan jelas merugikan orang lain. Antre mencerminkan perilaku kita. Untuk antre saja pun ia tak mau bersusah payah, apalagi untuk mencapai goals hidup, tentu akan menyerah sebelum sampai ke finish! Jujur saya paling sebel kalo belanja di warung-warung sayur karena banyak banget ibu-ibu yang suka nyerobot antrean. Dia datang paling akhir, tapi mau dilayani lebih dulu. Kesel kan, udah dikasih tahu untuk antre tapi tetap ngeyel. Kalau alasannya mau cepat, semua orang juga mau cepat . Jadinya kalau belanja, saya lebih memilih di supermarket,karena harga udah ada, tinggal pilih dan antre di kasir atau kalau mau belanja di warung sayur, biasanya titip ke mamah, hehe..
4. Bawa bekal sendiri
Sejak bekerja di kantor, saya udah membiasakan diri bawa bekal ke kantor. Bener-bener masak sendiri dan nyiapin bekal sendiri. Karena apa?Lebih sehat dan hemat. Yup, saya tipe orang yang gak bisa terus-terusan makan diluar, bukan hanya karena bikin jebol kantong, tapi imun tubuh saya ikutan drop. Saya bisa sakit jika terus menerus makan diluar, ntah itu batuk, pilek, radang tenggorokan. Meskipun lebih praktis dan cepat , tapi kita gak bisa pastiin kebersihan makanannya kan, juga bahan baku makanannya segar atau tidak. Selain kesehatan lebih terjaga, dengan membawa bekal sendiri kita turut mengurangi pemggunaan sampah plastik loh, yaitu dengan membawa wadah makanan sendiri. Selain itu bikin lebih semangat aja makannya apalagi kalo lunch box nya lucu-lucu dan makannya rame-rame di pantry dengan sesama rekan kerja. Wah jadi rindu nih makan sianh di kantor kayak dulu, hehe..Kalau sekarang saya lebih sering ngebekal kalo piknik di taman bareng suami dan anak.
5. Naik tangga eskalator di sebelah kiri
Memang untuk apa kita harus naik tangga eskalator disebelah kiri? Ya, supaya kalau ada orang yang terburu-buru , bisa segera lewat disebelahnya. Daripada naik tangga beriringan, malah bikin gerak jadi lambat kan dna nutupin jalan orang lain.
6. Menumpuk piring kotor menjadi satu
Kalo kita makan di restoran, setelah selesai makan ada baiknya kita langsung tumpuk saja piring kotor bekas makanan kita dan letakkan di tengah meja. Untuk apa? Supaya waitres nya lebih mudah untuk mengangkat dan membereskan piring tersebut. Lah, itu kan memang pekerjaan dia? Memang sih, tapi kalo dengan menumpuk piring kotor jadi satu bisa memudahkan pekerjaan orang lain, akan lebih baik bukan. Mereka akan sangat berterimakasih loh.
7. Penggunaan air yang wajar
Sadar gak selama ini kita sering menggunakan air berlebihan? Padahal di sebagian kota di Indonesia sering mengalami krisis air bersih, malah banyak yang mengalami kekeringan dan kesulitan air untuk keperluan sehari-hari. Bersyukurlah kita yang hidup di Sumatera ini karena air bersih masih melimpah. Sebisa mungkin berhematlah menggunakan air dengan cara menggunakan air seperlunya saja untuk masak, mandi dan mencuci. Matikan keran segera jika bak sudah penuh, jangan biarkan meluber kemana mana. Isilah penuh-penuh tempat penampungan air lalu tutup, agar air lebih terjaga. Saat cuci tangan, matikan dulu keran wastafelnya dan hidupkan kembali saat membasuh tangan.
8. Gunakan Listrik dengan bijak
Pakailah listrik seperlunya saja ya. Selain saat ini tarif dasar listrik sudah naik (bikin emak-emak stres atur uang belanja lebih irit lagi gegara bayar iuran listrik), juga untuk menghemat daya listrik itu. Jangan menggunakan peralatan elektronik rumah tangga bersamaan, misalnya menggunakan setrika listrik, bersamaan dengan memasak nasi di rice cooker dan menghidupkan AC, wah udah pasti tu tagihan listrik bakal bengkak, haha.. Lampu juga dimatikan jika memang sudah siang atau sedang tidak menggunakan, begitupun kipas angin dan peralatan elektronik lainnya.
9. Pakai masker jika sedang flu dan batuk
Yup, sederhana tapi ini penting lo. Pakailah masker atau bawa sapu tangan kalau sedang flu dan batuk agar tidak menularkan virus penyakit pada orang lain. Sebel kan kalo tiba-tiba anak sakit flu dan batuk gegara tertular virus dari orang yang sedang flu dan batuk. Kalau bisa saat sedang flu dan batuk, jangan dekat-dekat apalgi mencium bayi dan anak-anak, kasihan karena mereka rentan sekali tertular penyakit.
10. Cuci tangan setelah beraktifitas
Selalu biasakan cuci tangan setiap sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar dan kecil juga sebelum memegang bayi. Cuci tangan dengan air dan sabun sangat penting untuk mencegah penularan penyakit ya.
Cukup sederhana bukan? Siapa saja bisa kok jadi agen perubahan, tinggal mau atau tidaknya saja melakukannya. Gak usah jauh-jauh mau merubah dunia deh, ubah aja diri sendiri dulu menjadi lebih baik. Let’s change our himself for better life!